TorqueTechno - Ahad kemarin tersaji balapan yang menarik sekitar 7 atau 8 pembalap mengisi group leading di qatar, sehingga saling overtake pun terjadi di group tersebut, yang menarik adalah di 5 lap sisa balap, terjadi antara Dovi dan Marquez yang sangat mendebarkan,.
Dovi menjelaskan, Marquez melihat celah setelah performa ban belakangnya mulai bermasalah di empat lap jelang finis.Kondisi itu membuka kesempatan Marquez untuk bisa menyalip di putaran terakhir yang sempat membuatnya panik. Namun, akselerasi motor yang lebih dominan membuat Dovizioso bisa kembali menusuk untuk memastikan finis pertama pada balapan di Sirkuit Internasional Losail, Qatar.
Dovi menyebut serangan mendadak Marquez tersebut karena rivalnya itu khawatir selalu menjadi runner-up di MotoGP Qatar. Meski demikian, ia menilai serangan di akhir lap tersebut sudah terlambat. "Kami menyelesaikan balapan di tikungan terakhir yang sudah pernah terjadi sebelumnya. Saya tidak ingin hal itu terjadi lagi. Saya membuat catatan waktu yang bagus tapi tidak sebagus yang saya inginkan dan saya tidak boleh menciptakan celah."
"Saya bahagia karena bisa memenangkan duel di tikungan terakhir dengan sempurna," ungkap Dovizioso.
Sirkuit Internasional Losail memiliki 6 tikungan ke kanan dan 4 ke kiri dianggap sebagai salah satu trek yang paling tidak bersahabat dengan Honda di kalender balapan MotoGP. Dan itu suatu hal positif bagi tim ducati, Kendati begitu, Dovizioso masih sempat khawatir posisinya bakal disalip Marquez, terbukti di tikungan terakhir bisa mengancam dengan mengambil posisi Dovi, Marquez disebut Dovizioso terlalu lebar dalam membuka ruang setelah berhasil menyalip yang membuatnya mampu memanfaatkan kekuatan dan kecepatan Ducati untuk memastikan gelar juaranya.
Lewat kemenangan ini, Divizioso yakin bahwa tidak ada seorang pun yang merasa dibatasi. "Ini bukan batas saya dan saya tidak menganggap ini juga batas yang dimiliki Marquez dan Valentino",ujarnya.
Danke,...
Comments